Jadi Mimpi Buruk AS, Rudal ‘Satan’ Iran Bisa Jangkau dan Remukkan Amerika

Internasional40 Dilihat

Iran, Lintaslima.com  Rudal balistik antarbenua kini menjadi momok menakutkan bagi Amerika Serikat. Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global, sejumlah negara sekutu Iran disebut memiliki kemampuan militer luar biasa yang dapat menjangkau bahkan menghancurkan wilayah Amerika.

Salah satu rudal yang menjadi sorotan dunia adalah RS-28 Sarmat milik Rusia, yang juga dikenal dengan nama Satan II. Menurut laporan Arms Control Association, rudal ini termasuk dalam kategori rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar cair dengan jangkauan antara 10.000 hingga 18.000 kilometer. Dengan kemampuan itu, rudal ini secara teori dapat menjangkau wilayah manapun di dunia, termasuk daratan utama Amerika Serikat.

Tak hanya Rusia, Korea Utara juga masuk dalam jajaran negara yang memiliki rudal dengan jangkauan luar biasa. Rudal Taepodong-2 (3-stage) atau versi militernya dari Unha-2 SLV dilaporkan mampu menjangkau 10.000 hingga 15.000 kilometer. Meski dikembangkan sebagai kendaraan peluncur satelit, versi militernya diyakini dapat difungsikan sebagai rudal balistik jarak jauh yang mengancam stabilitas global.

Meskipun rudal “Satan” sendiri bukan milik Iran, Iran memiliki kedekatan strategis dengan Rusia dan Korea Utara dalam hal kerja sama militer. Iran pun terus mengembangkan teknologi rudal balistiknya, seperti Khorramshahr, yang diklaim memiliki jangkauan lebih dari 2.000 kilometer dan mampu membawa hulu ledak berat. Dalam situasi ekstrem, jika Iran mendapat transfer teknologi atau bantuan teknis dari sekutu-sekutunya, maka potensi ancaman terhadap Amerika bisa meningkat drastis.

Kekhawatiran Amerika bukan tanpa alasan. Jangkauan luar biasa dari rudal-rudal ini menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman. Dalam skenario terburuk, kombinasi dari aliansi militer Iran, Rusia, dan Korea Utara bisa menciptakan ancaman global yang mampu menembus pertahanan rudal Amerika sekalipun.

Dengan situasi yang terus memanas, keberadaan rudal-rudal jarak jauh seperti Satan II dan Taepodong-2 menjadi peringatan serius bagi kekuatan barat. Dunia kini hanya bisa berharap bahwa kekuatan destruktif ini tidak digunakan, dan diplomasi tetap menjadi jalan utama penyelesaian konflik.(Red).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *