Lebih dari 30 Ton Bom AS Hantam Tiga Situs Nuklir Utama Iran, Pertahanan Udara Qom Diaktifkan

Internasional4 Dilihat

Teheran, Iran, Lintaslima.com  – Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran kembali memuncak setelah lebih dari 30 ton bom militer AS dilaporkan menghantam tiga fasilitas nuklir utama Iran pada Sabtu (21/6) waktu setempat. Serangan ini menyasar fasilitas nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Laporan ini dikutip dari Tribunnews dan Iran International, Minggu (22/6). Pemerintah Iran, melalui sejumlah pejabat yang tidak disebutkan namanya, telah mengonfirmasi serangan tersebut dan menyatakan bahwa sistem pertahanan udara telah diaktifkan di beberapa kota penting, termasuk Qom, Isfahan, dan Kashan.

“Beberapa jam yang lalu, setelah pengaktifan pertahanan udara Qom dan identifikasi target musuh, sebagian wilayah di sekitar lokasi nuklir Fordow diserang udara musuh,” ujar Kepala Manajemen Krisis Provinsi Qom seperti dikutip dari Iran International.

Farzin Nadimi, analis pertahanan dan keamanan dari Washington Institute, menilai bahwa total bom yang digunakan dalam serangan tersebut kemungkinan jauh melebihi 30 ton. Ia menjelaskan bahwa satu pesawat B-2 Spirit milik AS mampu membawa hingga 20 ton bom, dan dalam operasi ini, sedikitnya enam pesawat B-2 dikerahkan.

“Jumlah bom yang digunakan dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran kemungkinan jauh lebih besar dari 30 ton,” jelas Farzin Nadimi.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Pentagon terkait rincian operasi militer tersebut. Namun, dampak dari serangan ini diperkirakan akan memicu eskalasi ketegangan lebih lanjut di kawasan Timur Tengah.

Pemerintah Iran juga belum mengungkapkan sejauh mana kerusakan yang ditimbulkan di tiga situs nuklir tersebut, namun aktivitas militer dan pertahanan udara di kota-kota strategis dilaporkan masih berlangsung hingga Minggu pagi waktu setempat.

Serangan ini menandai salah satu eskalasi paling serius dalam konflik berkepanjangan antara Teheran dan Washington, yang selama ini terus bersitegang terkait program nuklir Iran dan sanksi internasional.

 

Sumber : Tribun news

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed